Jumat, 11 Januari 2019

Apacinti Menang (Liga Bogasari)

Selasa, 10 September 2002

PURWOKERTO - PS Apacinti mulai bangkit, sekaligus membuka peluang lolos ke putaran berikut setelah petang kemarin menang 2-0 atas Persik Kota Kediri pada lanjutan Kompetisi Liga Remaja U-18 Piala Suratin Grup VI di Stadion Satria Purwokerto.

Dua gol kemenangan anak-anak asuhan Drs Musarodin ini dicetak Triyono pada menit ke-12 dan Supriyanto (18). Panji Rizaq dkk kini mengemas empat poin, setelah sebelumnya ditahan Persita Tangerang 1-1.

Persita juga berhasil memetik kemenangan. Tampil pada pertandingan pertama, mereka menaklukkan Persig Gunung Kidul 2-0 lewat gol Ismail Islam pada menit ke-56, dan Syahriful (63).

Bagi Persik, kekalahan dari Apac membuat mereka makin tersudut. Pada partai pertama Persik ditundukkan Persikabumi Sukabumi 0-1.
Sore ini tak ada pertandingan. Partai dilanjutkan lagi Rabu besok. Pada pertandingan pertama, Persikabumi melawan Persig, lalu Persita jumpa Persik. Apac baru turun bertanding pada Kamis lusa menghadapi Persig.

Main Kasar
Kalau penampilan sore kemarin terus dipertahankan, bukan tak mungkin Apac bisa lolos. Permainan Panji Rizaq cs hidup di semua lini sejak menit awal hingga pertandingan usai. Mereka pun terus mengurung pertahanan Persik dan tak terpancing permainan kasar lawan.

Sayang, lini depan pasukan Musarodin masih tumpul. Tombak kembar Anwarudin dan Triyono kurang bisa berkembang lantaran mendapat pengawalan sangat ketat.

Dari peluang yang begitu banyak, hanya dua yang bisa diselesaikan menjadi gol. Selain itu, pemain-pemain Apac kurang tenang pada saat berada di kotak penalti, sehingga kombinasi serangan yang bagus terbuang percuma.
Persik memang kalah kelas. Untuk menutupi kekurangan itu, mereka tak segan-segan main kasar. Kapten Persik Prasetyo bahkan secara terang-terangan "memakan" Prayitno Imam.

Imam akhirnya digotong ke pinggir lapangan. Ketika Imam berada di luar lapangan itu Apac menambah kemenangan lewat tendangan keras yang dilakukan Supriyanto.

"Dua pemain depan kami dimatikan, terutama Triyono yang selalu ditempel ketat. Karena itu, kami mengembangkan permainan dari sayap. Sayang, anak-anak belum punya keberanian dalam melepaskan tembakan," tutur pelatih Musarodin seusai pertandingan.

Kiper Persik Fery cukup tangguh di bawah mistar. Dia beberapa kali melakukan aksi penyelamatan.


Klasemen Grup VI
1. Apacinti 2 1 1 0 3/1 4
2. Persita 2 1 1 0 3/1 4
3. Persikabumi 1 1 0 0 1/0 3
4. Persig 1 0 0 1 0/2 0
5. Persik 2 0 0 2 0/3 0
(C16,bd-59) 

Sumber : Suara Merdeka - 10 September 2002

SMA 1 Pabelan Pertahankan Gelar

Senin, 1 Agustus 2005
SEMARANG-Kesebelasan SMA 1 Pabelan Kabupaten Semarang berhasil mempertahankan piala bergilir Apacinti. Dalam grand final turnamen antar-SMA se-Jateng itu, Tulus Suhandono dkk menang 2-0 atas SMA 3 Sukoharjo di Stadion Kridanggo, Sabtu lalu.

Dua gol itu tercipta melalui Puji Widodo pada menit ke-22 dan Sriyanto pada menit ke-26. Sekitar 1.000 penonton yang sebagian besar pelajar, menyaksikan pertandingan yang berlangsung 2 x 40 menit itu.

Dalam babak empat besar turnamen yang diikuti 32 kesebelasan tersebut, anak-anak Pabelan pernah berjumpa dengan lawan yang sama. Ketika itu kedua kesebelasan bermain imbang 1-1.
SMA Pabelan I tak hanya menggondol gelar juara. Pemain depannya, Puji Widodo dinobatkan sebagai top scorer setelah mengoleksi sembilan gol.

Sebagai juara, mereka berhak atas piala bergilir, piala tetap, dan uang pembinaan Rp 5 juta. SMA 3 Sukohrajo sebagai juara II menerima piala tetap dan uang pembinaan Rp 3,5 juta.
SMA NU Al-Ma'ruf Kudus yang duduk di urutan ketiga menerima hadiah Rp 2 juta dan piala tetap. Sedangkan SMA Negeri Wiradesa Pekalongan yang terpilih sebagai tim fair play mendapat uang pembinaan Rp 1 juta.

Piala bergilir, piala tetap dan uang pembinaan diserahkan secara bergantian oleh Wali Kota Salatiga Totok Mintarto, Direktur Keuangan Apac Inti Corpora Annas Bachfen, dan Divisi Manajer Apacinti Sport H Agung Wahono. (C16-22)

Sumber : Suara Merdeka - 01 Agustus 2005

Ilham Asdat Nugroho Masuk Skuat PSIS Semarang

PSIS Ikat Tujuh Pemain
3 April 2008
Merdeka.com - Kapanlagi.com - Tujuh dari 10 pemain yang direkomendasi pelatih PSIS Semarang, Edy Paryono akhirnya mencapai kesepakatan kontrak dengan manajemen tim untuk membela Tim Mahesa Jenar pada Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia.

Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho di Semarang, Rabu, mengatakan, setelah dilakukan negosiasi hari Senin (31/3), ketujuh pemain ini mencapai kesepakatan kontrak dan bergabung dengan tim untuk musim kompetisi mendatang.

Ia menyebutkan, ketujuh pemain tersebut adalah Bangun Permana, Heri Susilo, Subianto, Aji Septiawan, Gunawan Dwi cahyo, Sapto, dan Prananda Aditya.

Tiga pemain lainnya, Ilham Asdat, Dedy Iswanto, dan Yulianto belum ada kata sepakat tetapi hal itu tidak masalah dan manajemen akan menyelesaikan secepatnya.

Setyo Agung Nugroho yang sukses mengantarkan PSIS Junior juara Liga Remaja Piala Suratin tahun 2004, mengatakan, pembicaraan dengan Ilham dan Dedy sudah mencapai 80 persen, sedangkan Yulianto memang sudah mengajukan penawaran tetapi sampai kini ternyata yang bersangkutan tidak terlihat.

Dengan tambahan tujuh pemain ini, kata dia, sampai kini PSIS sudah mendapat 11 pemain karena sebelumnya juga sudah mengikat Agus Murod Alfaridzi dan Basuki (kiper), Deni Rumba, serta Idrus Gunawan yang memperkuat tim ini pada Liga Indonesia XII tahun 2007.

Menyinggung soal dana APBD PSIS yang belum disetujui DPRD Kota Semarang, sedangkan Persijap Jepara yang bakal berlaga pada Super Liga 2008 diizinkan Gubernur Jateng untuk memakai dana APBD, dia mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu, mengingat secara administrasi manajemen tim sudah mengajukan hal itu.

"Kami hanya bisa menunggu. Jika dipanggil untuk audiensi dengan dewan, kami tetap siap," katanya menegaskan.

Jika nantinya dana APBD disetujui, kata dia, dana itu tidak hanya untuk belanja pemain tetapi manajemen akan mengalokasikan untuk pembenahan stadion, sarana, dan prasarana.

Pelatih PSIS, Edy Paryono mengatakan, pihaknya segera mengajukan pemain yang masuk tahap pemantauan untuk direkomendasikan kepada manajemen tim. "Kami segera memberikan rekomendasi manajemen soal pemain yang perlu ditindaklanjuti tahap kedua. Tetapi mungkin hanya lima hingga enam pemain saja," katanya.(*/rsd)

Medi Darmawan The PERSEGUMAS Coach

INFO LIGA 3 
Persegumas Gunung Mas Optimistis Tembus Putaran Nasional
21  November 2017

SOLO — Tim Persegumas Gunung Mas Kalimantan Tengah, mendapatkan pelajaran berharga dengan menjajal kekuatan Persis Gotong Royong (GR) Solo. Persegumas sukses menahan imbang 2-2 tuan rumah Persis GR dalam uji coba di Stadion Sriwedari, Selasa (21/11) sore.
“Persiapan kami sudah tiga pekan ini. Masih banyak yang harus dipersiapkan. Perubahan jadwal membuat persiapan juga kacau. Dari segi permainan sudah cukup bagus, hanya di koordinasi dan penyelesaian akhir yang masih kurang,” ujar pelatih Medi Darmawan, Selasa petang.
Persegumas sendiri akan berjuang di babak play-off Liga 3 grup 4 bersama Persidago Gorontalo dan Persitangsel Tangerang Selatan. Anak asuh Medi Darmawan akan tampil di Stadion Kebondalem, Kendal.
“Terkait kekuatan dua calon lawan (Persidago dan Persitangsel), terus terang kami masih buta. Kami lebih baik fokus pada tim sendiri, dan berharap tim lawan terpeleset,” tandas Medi. (*)

Cerita Medi Darmawan di PERSIBAT

Persija Tertahan di Batang (Copa Dji Sam Soe)
Batang Sabtu, 03 Juni 2006 

Turun dengan kekuatan penuh, Tim elit Persija Jakarta hanya mampu bermain imbang 0-0 (0-0) melawan tim divisi I, Persibat Batang dalam pertandingan lanjutan Piala Copa Dji Sam Soe di Stadion Mohamad Sarengat, Batang, Jawa Tengah, Sabtu (3/6).

Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 15.000 penonton itu Persija lebih banyak menguasai jalannya pertandingan. Namun, nyaris tak ada peluang emas yang didapat Hendro Kartiko dan kawan-kawan untuk mencetak gol.

“Anak-anak terlalu keasyikan memainkan ball position. Tidak ada umpan-umpan menusuk ke jantung pertahanan lawan sehingga sulit menciptakan peluang untuk mencetak gol,” ujar pelatih Persija, Rahmad Darmawan saat ditemui usai pertandingan tersebut.

Sulitnya Persija menembus gawang Persibat juga tak lepas dari disiplin pemain Banteng Roban, julukan Persibat, dalam menjaga daerahnya. Umpan-umpan tusukan dari lini tengah yang dimotori Francis Wawengkang dan Marwal Iskandar seringkali kandas di kaki pemain bertahan Persibat sebelum sampai ke duet penyerang Oscar Aravena dan Eric Mabenga.

Serangan Persija dari sayap pun juga tak membuahkan hasil. Ismed Sofyan yang biasanya sangat berbahaya dengan umpan-umpan silang dan solo run-nya hampir tak memperlihatkan kemampuan terbaik.

Sebaliknya, Persibat beberapa kali membahayakan gawang Hendro Kartiko. Namun, kurangnya ketenangan dan pengalaman para pemain depan membuat peluang itu tak berbuah gol. Pada menit ke-72, berawal dari serangan dari sayap kiri, gelandang serang Persibat Medi Darmawan sempat menggiring bola sampai di kotak penalti dan berhadapan dengan Hendro Kartiko, namun tendangan pemain bernomor punggung 11 itu melenceng.

“Saya kira pemain anak-anak cukup maksimal. Mereka bisa mengimbangi permainan Persija yang diperkuat para pemain bintang. Saya akui kami masih kurang pengalaman,” tutur pelatih persibat Hartono Ruslan.

Untuk laga kedua di kandang Persija mendatang, Hartono menargetkan hasil yang tak muluk. Tak kalah dalam jumlah yang besar sudah cukup baik bagi Pujo Semedi dan kawan-kawan. Apalagi, setelah pertandingan melawan Persija tanggal 21 Juni, Persibat harus berkonsentrasi menghadapi pertandingan lanjutan kompetisi divisi I menghadapi Persikabo Bogor dan PSB Bogor pada pekan yang sama. (HAN)

Sumber : KOMPAS Batang Sabtu, 03 Juni 2006